Kini olahraga semakin digemari oleh warganet yang sering memamerkan di akun media sosialnya. Salah satunya olahraga yang diminati dan dilirik oleh para selebritis tanah air adalah berkuda. Berkuda tidak hanya menyehatkan tubuh dan melatih kesabaran, namun berkuda juga sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad sebagai sunnah. Yuk kita simak bersama!
Dalam sejarah agama Islam, olahraga berkuda menjadi sebuah keahlian yang digunakan dalam berjuang di jalan Allah. Diperkuat dalam hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Pada ubun-ubun kuda itu, telah ditetapkan kebaikan, hingga hari kiamar” (HR Bukhari). Diperkuat melalui sebuah hadis yang sering kali disandarkan kepada Imam Bukhari dan Muslim seolah-olah hadis tersebut benar diriwayatkan kepadanya, yaitu “Umar bin Khattab telah mewajibkan penduduk Syam supaya mengajar anak-anak kamu berenang, memanah, dan menunggang kuda”. Namun pada hakikatnya mauquf yaitu amala tau perkataan sahabat sampai ditemukan hadist lain yang benar-benar sahih dan marfu’. Ditilik pada Riwayat lain melalui Ibnu Umar dengan redaksi yang agak mirip ternyata tidak ditemukan penyebutan berkuda atau anjuran berkuda.
Walaupun begitu, tetap saja olahraga berkuda memiliki banyak manfaat jika dilakukan. Olahraga berkuda dapat dilakukan dengan tetap berada dalam pantauan ahli di bidangnya dan tidak boleh dilakukan tanpa pengawasan. Mengingat berkuda memiliki banyak resiko berbahaya dalam kesehatan seperti cedera. Berkuda memiliki banyak manfaat, seperti:
- Meningkatkan kekuatan otot
- Menstimulasi integrasi sensor
- Meningkatkan akselarasi refleksi tubuh
- Melatih daya penglihatan
- Melatih emosi
- Meningkatkan kedisiplinan, rasa sabar, juga tanggung jawab
- Melatih konsentrasi
- Melatih rasa peka terhadap hewan
Tidak hanya untuk mengolah fisik dibagian otot, ternyara berkuda juga memiliki manfaat dalam kesehatan mental. Bagi seseorang yang hidup dengan Autis atau memiliki gangguan otak penyebab sulit untuk bersosialisasi, dengan berkuda dapat dijadikan pengobatan alternatif sama halnya dengan terapi. Melalui berkuda seseorang dapat membangun kepercayaan diri, meningkatkan kosentrasi, melatih adaptasi terhadap perubahan, mengurangi agresivitas, dan memupuk rasa sayang kepada hewan.
Terapi dengan berkuda yang dilakukan anak autis melalui berbagai kegiatan seperti menunggang kuda, memberi makan kuda, menyisir rambut juga ekor kuda, memasang pelana kuda, dan memandikan kuda. Dalam terapi berkuda ini akan diawasi oleh dokter spesialis rehabilitasi medik karena seorang terapis autis harus memiliki keterampilan dalam menguasai karakter kuda dan tidak hanya untuk sekedar ditunggangi saja. Tidak hanya berkuda, terapi okupasi dapat membantu anak autis dengan mengatasi hipersensitivitas pada suara, sentuhan, dan cahaya.

