Seperti yang kita tahu bahwa minat baca masyarakat Indonesia masih terbilang rendah. Ini disebabkan oleh beberapa hal seperti terbatasnya bahan bacaan, rendahnya kesadaran para orang tua tentang pentingnya mencintai dan mengembangkan membaca pada anak sejak dini, hingga kurangnya praktik literasi yang dimulai dari lingkungan keluarga sejak dini. Meskipun, kapasitas otak pada anak terus berkembang secara maksimal dalam aspek intelektual, sosial dan emosi dalam lima tahun perkembangan kehidupan mereka.
Memperkenalkan literasi pada anak di usia dini adalah hal yang perlu diajarkan kepada setiap anak. Hal ini akan memengaruhi pekembangan emosional, sosial, dan kognitif pada anak. Memeluai dengan memperkenalkan literasi melalui memperhatikan makna setiap tulisan. Dengan begitu seorang anak akan mudah mengenal tulisan-tulisan yang ada dalam diri mereka berupa warna kesukaan, hal-hal yang disukainya, hingga identitas diri.
Literasi tidak melulu terpaku pada kemapuan membaca, menulis, atau menghitung, tetapi mengenai kelebihan dan potensi yang dimiliki oleh anak tersebut. Cara memperkanlkan literasi pada anak bukan dengan cara terus-menerus dan kedisiplinan membaca atau menghitung, karena cara tersebut akan membuat anak mudah stress dan tidak menyukai literasi. Maka dibutuhkan strategi yang tepat melalui pembelajaran pra literasi yang mengandung komponen pemahaman bahasa lisan. mengenal dan memahami buku, pemahaman bunyi dan kaya, pengenalan dan pemahaman huruf, serta pengenalan dan pemahaman tulisan.
Ini lima hal yang perlu dilakukan orang tua dalam mengajarkan literasi pada anak usia dini yang sesuai dengan tahapan perkembangan usia mereka:
1. Belajar dengan bermain
Bermain sama saja dengan belajar. Anak sangat menyukai bermain, maka dalam proses belajar tersebut orang tua dapat menyispkan belajar. Bermain dan belajar menjadi hal penting dalam kehidupan anak. Dengan menggabungkan dua kegiatan ini memberikan dampak yang cukup optimal pada anak, salah satunya belajar mengenalkan literasi dengan balok berbentuk huruf.
2. Membacakan buku cerita
Aktivitas membaca buku yang dilakukan orang tua sebagai kegiatan yang rutin akan menyenangkan, salah satunya membacakan buku pada anak sebelum tidur. Interaksi ini mampu memperkuat hubungan keduanya dan meningkatkan anak tumbuh dalam rasa aman dan bahagia. Tak lupa ajak anak berdiskusi tentang cerita yang baru saja dibacakan.
3. Pilih topik buku yang sesuai
Agar memudahkan anak dalam memahami isi buku cerita, mulailah dengan gunakan topik yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari anak. Contohnya, memilih buku cerita dengan tema buah-buahan jika anak menyukai buah.
4. Perhatikan minat dan hobi anak
Belajar agar anak mencintai literasi dengan mendekatkan pada kegiatan yang diminati anak dapat menjadi pilihan. Hal ini membantu membantu dan mendukung anak dalam mengembangkan berkat dan belajar sembari bermain atau fokus pada hal yang diminatinya.
5. Ajarkan keterampilan dalam berpikir kritis
Saat anak semakin tumbuh dan menginjak dewasa, ini lah saatnya orang tua semakin berperan aktif mengajak anak bercerita secara bergantian. Mulai untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memicu anak berpikir lebih dalam mengenai topik pembicaraan tersebut, seperti “Kenapa kancil melompat?”.
Sumber: Strategi Literasi Anak Usia Dini www.kompasiana.com
7 Cara Kenalkan Literasi kepada Anak Usia Dini Sesuai Tahap Perkembangan www.kompas.com

