FeatureJender

Kiprah Raden Ayu Cokrosutomo asal Temanggung pada Isu Pendidikan dan Sosial di Indonesia

Foto Raden Ayu Cokrosutomo yang berkiprah dalam isu pendidikan dan sosial oleh Instagram @sejarahtmg

Bertepatan dengan peringatan hari Kartini, peranan perempuan menjadi fokus utama dalam pembahasannya. Tak hanya dilakukan oleh RA Kartini, perempuan asal Temanggung bernama Edina seperti tidak mendapat spotlight dalam cerita sejarah. Tertuang dalam berbagai sumber koran yang dahulu terbit pada awal abad ke-20 turut menjadi bukti salah satu perempuan Temanggung berperan besar dalam sejarah di Indonesia.

Seperti yang diangkat dalam sebuah postingan Instagram bernama @sejarahtmg pada 22 April 2025. Akun Instgram ini membuat rangkuman kisah perempuan hebat bernama Edina melalui sumber sejarah yang sangat terbatas. Perempuan yang kerap dipanggil Edina ini memiliki nama asli yaitu Raden Ajeng Edina, seorang putri dari Raden Adipati Ario Cokrodikusumo Bupati Temanggung yang kelima. Informasi tersebut didapatkan dari kolom koran De Locomotief yang terbit pada 15 Februari 1910.

Dalam kolom koran tersebut menyebutkan terjadinya peristiwa atau berita mengenai pertunangan antara Edina dengan Raden Cokrosutomo di tanggal 12 Februari 1910. Akhirnya Edina menikah dan menjadi istri dari Raden Cokrosutomo yang diperkuat melalui pernyataan yang dikonfirmasi pada pidato pelantikan Raden Cokrosutomo pada tahun 1923 sebagai Bupati Temanggung. Kalimat konfirmasi itu disebutkan oleh Residen Kedu M.D van der Jagt yang menyebut Bupati Temanggung dengan diksi “Mertua Anda” dan “leluhur anda”. Hal ini menjadi isyarat Cokrosutomo dan Edina memiliki hubungan kerabat.

Nama Raden Ajeng Edina yang termuat dalam koran De Locomotief menjadi temuan pertama. Kemudian namanya berubah setelah menikah dan disebut sebagai Raden Ayu Cokrosutomo. Setelah menikah keduanya hidup bersama secara berpindah-pindah yang menyesuaikan dengan penempatan sang suami sebagai Pegawai Negeri. Ketika sang suami menjadi Asisten Wedana di Madiun, Edina atau Raden Ayu Cokrosutomo berperan aktif menjadi anggota komite Sekolah Kartini di Madiun.

Menilik lebih dalam, Sekolah Kartini merupakan sekolah para perempuan bumiputera yang didirikan oleh para aktivis politik etis di berbagai kota di Jawa. Namun, pada Oktober 1917 Raden Cokrosutomo diterima masuk ke Bestuurschool di Batavia dan membuat sang istri harus meninggalkan Sekolah Kartini di Madiun. Kepergian Raden Ayu Cokrosutomo menjadi kehilangan yang sangat besar bagi Sekolah Kartini Madiun, sebab mereka harus kehilangan seorang anggota komite juga pengajar keterampilan membatik disana.

Kepulangan sang suami ke Temanggung dan pengangkatannya menjadi Bupati Temanggung pada tahun 1923, membuat kiprah Raden Ayu Cokrosutomo semakin luas untuk bergerak memajukan pendidikan bumiputera. Kepemilikan visi yang sama dengan sang istri, turut membuat Raden Cokrosutomo menggerakkan organisasi local sepertu Sasongko Purnomo dan Mardi Sunu pada pemerintahannya. Organisasi ini terfokus pada kemajuan pendidikan kaum bumiputera di Temanggung, bahkan Mardi Sunu berhasil mengumpulkan 700 siswa dalam acara schoolfeest pada Februari 1928.

Tidak terhenti pada isu pendidikan saja, kenyataannya Raden Ayu Cokrosutomo membentuk AISB di Temanggung, tertuang dalam surat kabar de Locomoties terbitan 2 pada Oktober 1935. Algemeene Steunfonds voor Inheemsche Behoefitgen atau AISB adalah lembaga yang menyalurkan dana donor kepada masyarakat bumiputera yang mengalami kemisikinan atas dampak depresi ekomomi. Artikel tersebut menyebutkan terjadinya pertemuan di Gedung Sasongko Purnomo yang dihadiri keduanya. Raden Ayu Cokrosutomo memimpin pertemuan dan ditunjuk menjadi ketua eksekutif, serta Ia meminta gerakan ini dapat dilakukan secara desentralisasi yang mampu menjangkau seluruh pelosok Kabupaten. Selanjutnya Ia pun meminta bantuan dari pemerintahan local agar membantu penanganan soal gizi buruk dan malnutrisi, melalui penggalangan dana pada pertunjukkan ketoprak yang dananya dikumpulkan dari rangkaian bunga dan makanan ringan saat ketoprak berlangsung. Melalui kisah ini dan keterbatasan informasi sumber sejarah, kita tetap bisa melihat kepingan kisah perempuan yang memiliki kepedulian tinggi dan pemikiran maju untuk berjuang demi kesejahteraan masyarakat luas.

Sumber: Instgram @sejarahtmg berjudul EDINA Raden Ayu Cokrosutomo

Related posts
FeatureFilmJender

Debut Sutradara Reza Rahadian yang Menggugah: Melihat Perempuan dari Lensa ‘Pangku’

Film “Pangku” yang disutradarai oleh Reza Rahadian merupakan sebuah karya yang sangat…
Read more
FeatureLifestyle

Tanpa Rencana, Semua Hanya Angan: Pentingnya Planning dalam Menata Hidup dan Karier

Dalam kehidupan modern yang serba cepat ini, memiliki planning atau perencanaan bukan lagi sekadar…
Read more
FeatureJenderPolitics

Saat Putri Mangkunegaran Berani Tolak Presiden, Tolak Poligami dan Pilih Cinta Sejati!

Gusti Nurul, putri dari Mangkunegara VII, dikenal sebagai sosok wanita berpendirian kuat yang…
Read more
Newsletter
Become a Trendsetter

Daftarkan diri anda untuk menjadi member dan dapatkan pemberitahuan saat ada informasi terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *