FeatureFenomenaLifestyleNews

Festival Telomoyo 2025: Gemuruh Budaya dan Ekstrem di Puncak Alam Semarang

Foto pertunjukan kesenian budaya dalam Festival Telomoyo 2025 oleh Tempo.com

Festival Telomoyo 2025 adalah ajang perayaan yang digelar di Kabupaten Semarang dengan menggabungkan olahraga ekstrim dan seni budaya yang kaya. Festival ini berlangsung sepanjang awal hingga pertengahan September 2025 dengan berbagai rangkaian kegiatan seperti kejuaraan paralayang internasional, trail run, serta pertunjukan kesenian tradisional. Lokasi utama yang menjadi pusat acara adalah Gunung Gajah Telomoyo dan sekitarnya, termasuk Desa Rowoboni yang menjadi titik pendaratan para atlet paralayang.

Kemeriahan Festival Telomoyo tidak hanya terlihat dari event olahraga ekstremnya, tetapi juga dari rangkaian pertunjukan yang menampilkan budaya lokal. Atraksi seperti gedrug, kuda lumping, topeng ireng, dan pertunjukan tari dari komunitas seni Kabupaten Semarang mengisi hampir setiap hari festival. Selain itu, bazar UMKM desa wisata dan ekonomi kreatif turut dihadirkan untuk memberi ruang bagi pelaku usaha lokal mempromosikan produk khas daerah, memperkaya suasana festival dengan nuansa gotong royong dan keberagaman.

Festival ini didukung oleh berbagai pihak mulai dari pemerintah Kabupaten Semarang, komunitas olahraga lokal, hingga pelaku UMKM dan sponsor swasta. Dukungan penuh dari Panglima TNI melalui kompetisi yang dinamakan Panglima TNI Cup juga menambah gengsi acara tersebut. Kolaborasi antar lembaga tersebut menjadikan Festival Telomoyo sebagai acara tahunan yang solid dengan dukungan multi pihak untuk menghadirkan tontonan sekaligus edukasi bagi masyarakat luas.

Tujuan utama Festival Telomoyo adalah tidak hanya memeriahkan HUT Kabupaten Semarang, tetapi juga mengoptimalkan potensi wisata alam yang indah sekaligus melestarikan budaya tradisional yang kian terpinggirkan. Event ini juga dirancang sebagai ajang promosi sport tourism yang menggabungkan olahraga bahaya dengan pelestarian adat dan seni. Melalui festival ini, diharapkan masyarakat terutama generasi muda lebih mencintai dan memahami warisan budaya daerah sambil ikut menjaga kelestarian lingkungan alamnya.

Dalam era globalisasi dan gempuran budaya asing, Festival Telomoyo memiliki peran penting sebagai wadah pelestarian budaya Indonesia secara langsung dan nyata. Penyajian kesenian tradisional di tengah kemeriahan event modern menjadi jembatan kreativitas yang memastikan budaya lokal tetap hidup dan dikenal luas. Festival ini juga mendorong upaya sadar budaya agar tradisi tidak terkikis oleh arus budaya luar yang semakin massif.

Secara utuh, Festival Telomoyo 2025 bukan semata-mata sebagai perayaan olahraga dan hiburan, melainkan sebuah gerakan budaya yang kuat. Dengan dukungan dari pemerintah, komunitas dan pelaku usaha, festival ini berhasil merangkul aspek pariwisata, seni, dan edukasi dalam satu paket acara yang menarik dan menginspirasi. Festival Telomoyo menunjukkan bahwa pelestarian budaya dan pengembangan wisata dapat berjalan beriringan bahkan di tengah tren globalisasi yang intens.

Sumber: Festival Telomoyo Jadi Ajang Promosi Wisata Telomoyo di Mata Dunia www.tempo.com

Meriahkan Telomoyo Fest 2025, Puluhan Perupa Melukis Bareng di Puncak Gunung Gajah www.sumaterapost.com

Related posts
News

Bagaimana AI Menghidupkan Kembali Motor Klasik Secara Visual

Beberapa minggu belakangan, media sosial seperti TikTok dan Instagram diramaikan oleh tren baru…
Read more
Fenomena

Candirejo, Desa Budaya yang Jadi Magnet Healing Tourism

Fenomena healing tourism atau wisata penyembuhan diri kini semakin diminati masyarakat, terutama…
Read more
FeatureLifestylePop Culture

Tren Baru Desain Digital, Mengubah Foto Jadi Miniatur 3D dengan Mudah!

Teknologi kecerdasan buatan atau yang kerap disebut AI (Artificial Intelligence) terus menghadirkan…
Read more
Newsletter
Become a Trendsetter

Daftarkan diri anda untuk menjadi member dan dapatkan pemberitahuan saat ada informasi terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Film

Antara Cinta, Takdir, dan Masa Depan: Ulasan Film Sore yang Viral

Worth reading...