Musik dangdut berlirik Jawa yang diangkat oleh Woro Widowati mendapatkan perhatian luas dengan pengemasan dangdut bernuansa bahasa Jawa yang relevan bagi kalangan anak muda saat ini. Woro, penyanyi asal Magelang yang mulai dikenal lewat aksi cover lagu yang viral di media sosial, kini berhasil menggabungkan musik tradisional dengan gaya dangdut modern. Lagu-lagu yang dibawakannya tak hanya berbahasa Jawa, tetapi juga menggunakan instrumen tradisional seperti siter, sehingga memberikan harmonisasi merdu yang menyentuh hati pendengar generasi muda maupun masyarakat luas.
Woro Widowati menonjolkan lagu-lagu berlirik bahasa Jawa yang menceritakan berbagai kisah kehidupan sehari-hari, khususnya tentang cinta dan perjuangan seperti dalam lagunya “Ngemong Ati”. Lagu tersebut disusun dengan aransemen yang apik oleh Reza Ginandha, dosen musik ISI Yogyakarta, dan menampilkan kekayaan musik Jawa yang dikemas dengan sentuhan modern. Hal ini membuat musiknya mudah diterima dan dinikmati, terutama oleh anak muda yang mencari bentuk hiburan bernuansa budaya lokal tapi tetap kekinian.
Musik dangdut berbahasa Jawa yang dibawa Woro Widowati tidak hanya mendapat tempat di pasar lokal tetapi juga mulai dikenal di panggung internasional. Pada 2023, wajah dan karyanya sempat muncul di billboard Times Square New York sebagai bagian dari kampanye Spotify EQUAL yang mendukung musisi perempuan dari berbagai negara. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa karya musik tradisional berbahasa Jawa dalam balutan dangdut modern bisa menembus batas geografis dan budaya, serta menarik perhatian global.
Pantauan tim suplemind.id melihat fenomena musik dangdut berbahasa Jawa yang dibawakan oleh Woro turut mengangkat tren musik hyperlocal, yang menempatkan bahasa dan kultur lokal sebagai nilai jual utama. Dalam jurnal yang dipublikasikan e-journal.unair, musik jenis ini memberikan pengalaman mendalam bagi pendengar dan sekaligus melestarikan tradisi lisan. Tren ini juga dibarengi dengan meningkatnya minat generasi muda terhadap produk budaya yang autentik dan relevan dengan identitas mereka sendiri, sehingga musik Woro Widowati mendapatkan sambutan positif dari berbagai kalangan.
Woro Widowati juga kerap tampil dalam berbagai acara musik yang memadukan tradisi dan modernitas, membuktikan bahwa musik tradisional Jawa dapat terus berkembang dan beradaptasi. Meskipun pernah mendapat sorotan terkait konser live yang tidak berizin di Temanggung pada 2020, hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berkarya dan menghibur dengan lagu-lagu dangdut berbahasa Jawa yang penuh makna dan emosi. Keberhasilan Woro Widowati dalam mengemas musik tradisional Jawa dengan lirik berbahasa daerah secara modern tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan kontribusi besar dalam pelestarian budaya. Musiknya menjadi media efektif yang menghubungkan generasi muda dengan warisan budaya Jawa, sekaligus menunjukkan bahwa musik tradisional tetap relevan dan mampu bersaing di era digital dan globalisasi saat ini.
Sumber: Kidung Koplo sebagai Media Pelestarian Bahasa Jawa pada Generasi Milenial Diaspora Jawa di Sumatera Selatan oleh Universita Airlangga
Penyanyi Cantik dan Viral Woro Widowati Rilis Single Terbaru ‘Ngemong Ati’ yang Galau Abis www.kapanlagi.com
Woro Widowati Muncul di Times Square New York, Kenalkan Musik Pop Jawa ke Dunia www.tempo.com