Ketika terbangun di pagi hari, menyeruput segelas teh atau kopi sangatlah menyenangkan. Teh juga kopi dikenal sebagai minuman yang dapat memberi ketenangan bagi sang peminumnya. Beberapa orang lebih menyenangi kopi sebagian juga lebih menyenangi untuk menikmati teh, keduanya sama-sama memiliki penikmatnya sendiri. Namun seringkali kita mendapatkan peringatan seperti, “jangan minum teh terlalu banyak” juga “jangan terlalu banyak minum kopi”. Tapi apakah benar keduanya sangat berbahaya? Lantas mana yang lebih sehat untuk dikonsumsi?
Keduanya sama-sama memiliki manfaat dalam kesehatan. Teh merupakan minuman yang juga mengandung kafein didalamnya. Ketika teh dikonsumsi dengan takaran yang sesuai, maka akan memberikan manfaat dalam kesehatan. Seperti menurunkan beberapa resiko penyakit kanker, jantung, dan diabetes. Para peminum teh dinilai rentan terpapar stroke dan gangguan jantung. Juga mengonsumsi teh hijau dapat membantu mengendalikan gula darah serta melindungi hati dari kerusakan. Disisi lain kopi juga memberi manfaat bagi tubuh jika dikonsumsi dengan takaran yang pas. Mengonsumsi kopi tiga hingga lima kali sehari dianggap dapat mengurangi resiko kematian akibat penyakit diabetes, kardiovaskular, dan parkinson. Kafein dalam kopi mampu meningkatkan kewaspadaan, menghilangkan rasa mengantuk, juga meingkatkan metabolisme tubuh yang mampu membakar kalori.
Dengan berbagai manfaat yang hadir dalam kandungan teh dan kopi, tetap saja keduanya memiliki beberapa resiko yang ditimbulkan akibat takaran yang tidak pas. Pada teh terkandung tannin yang dianggap mengganggu penyerapan zat besi di dalam tubuh, lalu berakibat pada pengurangan penyerapan zat besi sebesar 62%. Apabila teh dikonsumsi melebihi tujuh cangkir dalam sehari dapat melipatgandakan resiko pada kanker prostat, daripada yang mengonsumsi kurang dari tiga cangkir dalam sehari. Begitu juga dengan kopi, yang memiliki kandungan kafein cukup tinggi. Kafein yang terkandung dalam kopi akan menjadi stimulant. Bagi para penikmat kopi yang cenderung sensitive juga tidak terbiasa mengonsumsi kopi, akan merasakan perubahan dalam perasaannya seperti gelisah dan cemas. Bagi penikmat yang memiliki tekanan darah tinggi, perlu dipahami untuk mengurangi kafein yang dikonsumsi karna kafein meningkatkan tekanan darah.
Lantas mana yang lebih sehat?
Teh dan kopi mengandung kafein, jika dikonsumsi berlebihan membuat efek samping bagi tubuh. Seperti kurang tidur, sakit kepala, asam lambung, detak jantung yang tidak teratur, mudah marah dan osteoporosis. Maka sudah seharusnya jika mengonsumsi teh atau kopi sesuai dengan anjuran yang telah ditetapkan. Teh direkomendasikan untuk dikonsumsi tiga cangkir teh dalam sehari atau setara dengan 240 sampai 320 miligram, yang dinilai masih aman untuk dikonsumsi harian. Sedangkan kopi masih dalam kondisi aman untuk dikonsumsi dalam empat cangkir kopi atau setara 400 miligram sehari.
Jadi apakah lebih sehat teh atau kopi? Jawabannya tergantung pada anda yang mengonsumsi. Keduanya sama-sama memberikan manfaat pada tubuh dengan tetap mematuhi aturan dalam mengonsumsinya. Selama anda tidak sensitive terhadap kafein dan tidak menderita maag, maka dianggap anda dapat mengonsumsi teh juga kopi. Dan menghindari untuk mencampurkan susu, gula, krim pada teh atau kopi yang anda buat agar kedua minuman dapat bermanfaat sebagai sumber nutrisi juga antioksidan yang baik dalam pencegahan beberapa penyakit. Jika anda merasakan teh atau kopi menimbulkan beberapa efek samping, maka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
