FeatureLifestyleWorld

Atraksi Rutin Prajurit Keraton Solo, Sudah Saatnya Dilakukan Regenerasi!

Keraton Solo atau Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat merupakan salah satu dari pusat kebudayaan Jawa yang masih bertahan hingga saat ini. Mungkin bagi kamu yang memiliki ketertarikan khusus pada kegiatan seru dan bermakna budaya, disarankan untuk kalian datang dan menyaksikan atraksi prajurit Keraton Solo setiap Sabtu sore. Kegiatan ini bukan hanya sebagai hiburan, namun juga langkah dan upaya melestarikan budaya di Kota Solo yang semakin menarik untuk didatangi. Karnaval prajurit keraton ini pun bagian dari inisiasi yang dilakukan oleh Keraton Surakarta bersama dengan Direktorat Jendral Atraksi Budaya Kementrian Pariwisata.

Di halaman Keraton Solo yang berubah menjadi panggung megah untuj para prajurit Keraton Solo menampilkan atraksinya dengan balutan busana tradisional khas Jawa. Setiap sore di hari sabtu pukul 16:00 WIB, para prajurit akan tampil rapi dan kompak dengan busana tersebut yang diiringi alunan gamelan yang makin menambah dalam suasana sejarahnya. Penampilan ini beru[a atraksi baris-berbaris para prajurit dan keahlian mereka dalam memainkan senjata tradisonal, yaitu pedang dan tombak.

Tak hanya keindahan yang nampak dalam atraksi prajurit keraton, tetapi makna filosofis yang terkandung sangat mendalam. Barisan prajurit tersebut menggambarkan kebersamaan dan kekompakkan yang perlu dan terus dijaga dalam kehidupan. Selanjutnya, barisan prajurit ini pun melambangkan bentuk dari perlindungan tradisi dan nilai leluhur Jawa yang perlu dilestarikan dalam menghadapi arus modernisasi yang terus mengikis budaya leluhur. Pihak keraton Solo berupaya untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya loyalitas, disiplin, dan gotong royong. Nilai itu lah yang menjadi ciri khas dari masyarakat Jawa yang mulai hilang perlahan. Melalui pertunjukan ini kita dapat menghargai dan melestarikan warisan dari leluhur ditengah keberlanjutannya modernisasi.

Lebih lanjutnya kegiatan ini tidak hanya menampilkan atraksi prajurit keraton saja, melainkan selingan penampilan atraksi budaya seperti cerita wayang Ramayana, Baratayudha, Mahabarata, dan tarian ala teater ditengah berlangsungnya kirab atraksi prajurit tersebut. Keraton Solo mengankat unsur folosif yang mendalam, yaitu tontonan, tuntunan, dan menjadi tatanan. Tontonan akan diserap oleh masyarakat, kemudian apakah ini mampu meningkatkan nilai yang menjadi tuntunan, dan memahaminya sebagai tatanan.

Jika kita lihat bersama, prajurit Keraton Solo dalam pertunjukan atraksi ini masih didominasi oleh generasi tua. Sejalan dengan Gusti Dipo yang melihat selama 3 tahun kegiatan ini berjalan masih memiliki kekurangan dalam terselenggaranya kegiatan ini berupa pakaian, jumlah prajurit, dan keterlibatan anak muda yang kecil. Walaupun sudah dilakukan regenerasi dengan masuknya usia 20 hingga 30-an tahun menjadi prajurit Keraton Solo, namun jumlah rata-ratanya masih kurang untuk regenerasi dan terus dilakukan secara berkelanjutan.

Argyo mengungkapkan bahwa tantangan regenerasi prajurit dalam atraksi dipenaruhi oleh lemahnya ketertarikan anak muda untuk terlibat aktif dalam atraksi prajurit, walaupun sekedar menonton. Semestinya dilakukan dengan cara-cara yang lebih relevan dengan gaya hidup atau keseharian mereka, seperti konten edukasi, video cinematic atau life story yang dipublikasikan dalam media sosial. Generasi muda saat ini lebih condong dan tertarik pada seni yang bersifat estetis, maka dibutuhkan kemasan promosi budaya di dalamnya. Melalui bentuk kemasan promosi ini akan menarik keingintahuan generasi muda. Berawal dari sekedar datang dan menonton, kemudian diharpkan dapat terlibat langsung menjadi prajurit keraton.  

Sumber: Tradisi Rutin Prajurit Keraton Solo yang Wajib Kamu Saksikan www.kumparan.com

Derap Atraksi Prajurit Keraton Solo dan Seretnya Regenerasi www.tirto.id

Related posts
FeatureFilmJender

Debut Sutradara Reza Rahadian yang Menggugah: Melihat Perempuan dari Lensa ‘Pangku’

Film “Pangku” yang disutradarai oleh Reza Rahadian merupakan sebuah karya yang sangat…
Read more
FenomenaLifestyleSabda Warga

Dari Sampah Jadi Sensasi: Anak Muda Sleman Bikin Selokan Mataram Jadi Wahana Rafting dan Kano

Anak-anak muda di Dusun Trini, Sleman, punya ide keren buat nyulap Selokan Mataram yang dulunya…
Read more
FeatureLifestyle

Tanpa Rencana, Semua Hanya Angan: Pentingnya Planning dalam Menata Hidup dan Karier

Dalam kehidupan modern yang serba cepat ini, memiliki planning atau perencanaan bukan lagi sekadar…
Read more
Newsletter
Become a Trendsetter

Daftarkan diri anda untuk menjadi member dan dapatkan pemberitahuan saat ada informasi terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *