Magelang adalah kota kecil di Jawa Tengah, memiliki makanan khas yang selalu identik dengan olahan singkong, terutama getuk. Cerita awal mula getuk Magelang ini dimulai sekitar masa penjajahan Jepang di tahun 1940-an. Saat itu, beras susah didapat karena dibawa-bawa oleh penjajah, jadi masyarakat mulai mencari pengganti dan singkong jadi pilihan utama buat makanan sehari-hari.
Singkong di Magelang memang banyak banget dan mudah ditemui hampir disetiap pasa , jadi tak heran jika mudah untuk diolah. Salah satunya adalah seorang bernama Ali Mohtar dari desa Karet yang pertama kali nyoba mengukus singkong terus ditumbuk sampai halus dan dicampur sama gula. Dari situlah getuk yang manis dan gurih itu lahir, dan langsung jadi favorit warga sekitar.
Awalnya sih getuk cuma makanan rakyat biasa, tapi lama-lama jadi camilan yang terkenal dan disukai banyak orang, mulai dari masyarakat biasa sampai kalangan bangsawan. Bahkan ada nama legendaris yaitu Getuk Trio, yang muncul sekitar tahun 1950-an. Getuk ini dibuat dari singkong jenis Kinanti yang punya rasa manis alami, dan tampilannya unik karena punya tiga warna. Serunya, waktu Ratu Sirikit dari Thailand main ke Borobudur, dia juga suka banget sama getuk ini.
Selain masalah rasa dan penampilan, getuk juga punya filosofi yang dalem bagi masyarakat Magelang. Singkong itu dianggap lambang kesederhanaan karena tumbuh gampang di mana-mana. Sedangkan kelapa sebagai bahan pelengkap dianggap simbol kebermanfaatan. Jadi, makanan ini nggak cuma enak tapi juga punya makna hidup sederhana dan bermanfaat yang dianut masyarakat Jawa.
Tidak cuma getuk, di Magelang ada juga camilan lain berbahan singkong yang khas, namanya Slondok. Slondok ini gurih dan renyah, bikin makin jelas kalau singkong memang jadi bahan utama favorit di sana.Jadi, selama bertahun-tahun, makanan khas Magelang itu erat banget dengan singkong. Dari bahan sederhana yang gampang didapat, masyarakat bisa bikin camilan yang gak cuma enak tapi juga punya cerita dan makna kebudayaan yang dalam. Jadi, singkong di Magelang bukan cuma makanan pengganti, tapi sudah jadi bagian penting dari tradisi dan budaya lokal yang terus dilestarikan sampai sekarang.
Sumber: Filosofi Getuk, Kuliner Manis Khas Jawa Enak dan Lembut di Mulut www.detik.com
Getuk Lindri: Resep, Sejarah, dan Filosofinya www.gramedia.com
10 Jajanan Tradisional Berbahan Dasar Singkong Khas Jawa Tengah www.detik.com