FeatureFenomenaLifestyle

Pemuda Desa Suarakan Pentingnya Melek Digital di Era Modern

Literasi Digital: Kunci Sukses Pemuda Tenjolayar di Era Modern/ sumber:tenjolar

Komunitas pemuda di desa kini mulai menyuarakan betapa pentingnya literasi digital sebagai satu kebutuhan mutlak dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya untuk berselancar di media sosial, tapi juga agar mereka dapat mengakses peluang pendidikan, ekonomi, dan partisipasi publik yang lebih luas. Di Desa Tenjolayar, Majalengka misalnya, para pemuda menyebut bahwa pelatihan literasi digital bukan lagi sebuah “bonus”, melainkan keharusan, karena sebelumnya mereka seringkali kesulitan mencari informasi untuk tugas sekolah, peluang usaha, atau bahkan akses informasi kesehatan sebab keterbatasan akses internet dan perangkat.

Suara pemuda juga mencerminkan harapan agar desa-desa tidak tertinggal dalam gelombang transformasi digital nasional. Dalam proyek seperti Desa Boneoge, Donggala, pemuda Karang Taruna menyambut baik pelatihan literasi digital, khususnya dalam penggunaan desain grafis dan pengelolaan sistem operasi komputer, sebagai upaya agar mereka mampu memverifikasi informasi (tidak mudah percaya hoaks) dan lebih kreatif dalam membuat konten yang bermanfaat.

Selain itu, pemuda desa juga melihat literasi digital sebagai jalan membuka peluang usaha. Mereka berharap dengan literasi digital, UMKM desa bisa lebih cepat naik kelas karena produk-produk lokal bisa dipasarkan secara online, promosi lewat media sosial lebih efektif, dan akses informasi tentang pemasaran dan teknologi produksi bisa diakses tanpa harus jauh ke kota. Warga di Desa Tenjolayar menyatakan bahwa sejak adanya pelatihan, beberapa pemuda sudah mulai menjual produk lokal mereka secara online, bahkan ada yang ikut kursus daring gratis untuk memperdalam keterampilan digital.

Namun, ada pula tantangan yang disuarakan: infrastruktur yang belum merata, biaya internet yang mahal, dan minimnya perangkat yang memadai. Beberapa pemuda desa mengeluhkan sinyal lemah atau tidak ada jaringan internet di beberapa dusun, membuat pelatihan literasi digital sulit diimplementasikan secara menyeluruh. Kendala budaya juga muncul: ada sebagian warga yang melihat internet sebagai sumber masalah (hoaks, konten negatif), sehingga pemuda harus bekerja dua kali: bukan hanya belajar teknologi, tapi juga meyakinkan masyarakat mengenai manfaat positifnya.

Komunitas pemuda berharap agar pemerintah desa, Dinas Kominfo, dan stakeholder terkait lainnya memperluas program literasi digital tidak hanya sekali-kali, tetapi secara rutin dan berkelanjutan. Mereka menginginkan adanya pusat belajar digital di balai desa, akses wi-fi publik, pelatihan yang relevan (misalnya cara mengelola toko online, keamanan digital, pemanfaatan data), dan pendamping lokal agar ketika terjadi kendala teknis, ada yang bisa membantu. Di Desa Peron, Kendal misalnya, sosialisasi “Desa Cerdas” telah dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran penggunaan internet yang aman dan etis.

Secara keseluruhan, suara pemuda menggambarkan optimisme bahwa literasi digital bisa menjadi jembatan antara desa dan kota, membuka akses ke peluang yang sebelumnya sulit dijangkau. Tapi optimisme itu harus disertai langkah nyata: infrastruktur, kebijakan yang mendukung, pelatihan nyata, dan kolaborasi antar elemen masyarakat. Jika ini terselenggara, desa bukan lagi dianggap pinggiran teknologi, tetapi bagian dari masyarakat yang adaptif, kreatif, dan punya peran dalam kemajuan bersama.

Sumber

Literasi Digital & Pemuda Desa Tenjolayar | Desa Tenjolayar

Peningkatan Literasi Digital Pemuda Karang Taruna Desa Boneoge | Jurnal PKM Boneoge

Pentingnya Literasi Digital Untuk Desa | Desa Peron, Kendal

Literasi Digital dan Kesadaran Pemuda dalam Pemanfaatan Internet | Desa Cikarawang, studi IPB

Pentingnya Membekali Masyarakat Desa dengan Literasi Digital | KPI Pusat

Related posts
FeatureFenomenaMisc

Kapal Penyaring Sampah “Perahu Canggih” Milik Pandawara Group Buka Era Baru Lingkungan

Pandawara Group merupakan komunitas pemuda asal Bandung yang bergerak aktif dalam pelestarian…
Read more
FeatureNewsSabda Warga

Borobudur Night Carnival 2025: Pesona Malam dan Warna Warni Kearifan Lokal

Borobudur Night Carnival (BNC) 2025 kembali digelar dengan semarak pada Sabtu malam, 27 September…
Read more
Fenomena

Festival Rakyat sebagai Tonggak Kebangkitan Budaya dan Ekonomi Lokal

Setelah masa penguncian dan pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19, festival rakyat secara…
Read more
Newsletter
Become a Trendsetter

Daftarkan diri anda untuk menjadi member dan dapatkan pemberitahuan saat ada informasi terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *