Seri drama China The Tale of Rose (2024) mempersembahkan perjalanan emosional penuh liku tentang kehidupan perempuan muda bernama Huang Yi Mei (diperankan oleh Liu Yifei) yang berasal dari keluarga terpelajar namun menapaki serangkaian patah hati, perceraian, kehilangan, hingga akhirnya menemukan arah hidup baru.
Plot dibuka dengan Huang Yi Mei yang pada usia muda menikah dengan sahabatnya dari kampus yang kemudian kandas. Ia kemudian menikah ulang dengan teman sekelas, tetapi pernikahan itu pun berakhir karena perbedaan mendasar. Setelah masa-patah hati, Yi Mei bangkit dan terjun ke dunia seni, berusaha membangun diri sendiri. Hubungannya dengan Pu Jia Ming (diperankan oleh Wallace Huo) yang kemudian harus berakhir tragis karena penyakit, menjadi titik balik bagi karakternya untuk mencari makna lebih dalam tentang cinta, kehilangan, dan mandiri.
Yang membuat drama ini menarik adalah bagaimana ia menyajikan romansa bukan sebagai kebahagiaan instan, tetapi sebagai rangkaian pengalaman hidup dengan konsekuensi yang nyata. Itu termasuk bagaimana Yi Mei menghadapi standar sosial, harapan keluarga, hingga tuntutan identitas wanita di masa kini. Artikel “Saat Air Mata Jadi Senjata Terkuat Perempuan” menyebut bahwa drama ini mengajarkan bahwa emosi yang tampak lemah seperti menangis, sesungguhnya boleh jadi bagian dari kekuatan sejati.
Visual dan produksi drama ini juga mendapat sorotan: gaya retro yang apik, wardrobe karakter utama yang mencapai puluhan kostum di lima episode awal, hingga tata rias yang mencerminkan estetika era yang ditampilkan, menjadikannya selebihnya sebagai sajian gaya hidup sekaligus nostalgia.
Meski begitu, tak semua kritikus memuja drama ini tanpa catatan. Beberapa penonton di forum daring menyebut bahwa karakter Yi Mei terlalu “sempurna” untuk bisa terasa dekat dengan kehidupan penonton biasa, atau alur ceritanya kadang lembat dan mengandalkan trope romantis yang sering ditemui.
Dari sudut pandang hiburan, The Tale of Rose berhasil menggaet pemirsa melalui kombinasi nama besar aktor seperti Liu Yifei dan Wallace Huo, penyutradaraan yang matang, serta tema yang relevan dengan banyak wanita dewasa muda yang menghayati kehidupan profesional, cinta, dan pertumbuhan diri. Dari sudut sosial-kultural, serial ini menghadirkan representasi wanita bukan sebagai objek cinta semata, melainkan sebagai agen yang memilih untuk pulih, berkembang, dan mendefinisikan ulang arti kebahagiaan.
Intinya, jika kalian mencari drama romantis dengan lapisan emosional yang mendalam serta tidak hanya berbicara tentang “akan siapa dia akhirnya”, tapi juga tentang bagaimana manusia bisa melewati luka dan bangkit maka The Tale of Rose layak jadi pilihan.
Sumber:
Sinopsis The Tale of Rose dan Daftar Pemainnya, Dracin Romantis tentang Pencarian Cinta Sejati | SINDOnews
Retro Vibes ala Huang Yi Mei di The Tale of The Rose Yang Mencuri Perhatian | Kamini
7 Fakta Peran Liu Yifei di Drama China The Tale of Rose | IDN Times
Diskusi penonton tentang The Tale of Rose | Reddit

