Peringatan Hari Batik Nasional yang digelar di Kota Magelang pada Oktober 2025 berlangsung meriah dan mengesankan. Kegiatan utama berlangsung di Alun-Alun Kota Magelang dari tanggal 22 hingga 26 Oktober 2025 dengan tema Magelang Batik Festival 2025 dan Harmoni Pesona Batik. Festival ini diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai kalangan, termasuk aparatur sipil negara (ASN), TNI-Polri, pelajar, komunitas seni, serta masyarakat umum yang kompak memeriahkan acara dengan mengenakan kain batik khas Magelang.
Salah satu momen puncak dalam perayaan ini adalah flashmob kolosal yang dikemas dalam acara bertajuk “Harmoni Pesona Batik dari Kota Magelang untuk Indonesia” pada tanggal 26 Oktober. Flashmob ini menargetkan pemecahan Rekor MURI sebagai “menari dengan mengenakan kain batik motif terbanyak”, suatu pencapaian yang tidak hanya mengangkat kebanggaan terhadap batik sebagai warisan budaya, tetapi juga memperlihatkan kekompakan dan kreativitas warga Magelang.
Selain sebagai ajang peringatan, festival ini juga merupakan langkah nyata Pemerintah Kota Magelang dalam mengangkat identitas budaya serta memberikan ruang bagi pengembangan ekonomi kreatif, terutama bagi para pelaku UMKM batik lokal. Gelaran ini juga membawa manfaat sosial ekonomi yang luas dengan beragam acara seperti pameran batik, lomba konten digital, fashion show, dan lomba foto yang semuanya menonjolkan keindahan batik khas Magelang.
Berdasarkan pantauan tim suplemind.id, Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar merayakan budaya. Tetapi juga bertujuan memperkuat perekonomian melalui promosi batik sebagai produk unggulan. Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat diharapkan bisa menjaga kelestarian batik sekaligus mendorong kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan.
Kendati perayaan berlangsung sukses dan meriah, catatan penting muncul terkait pengelolaan sampah pasca acara. Warga dan pengamat mengamati adanya penumpukan sampah di beberapa titik sehabis event selesai, yang mencoreng aspek kebersihan dan kelestarian lingkungan. Kondisi ini mendapat sorotan serius, mengingat pentingnya kesadaran dan partisipasi semua pihak dalam menjaga kebersihan kota, khususnya pada hajatan besar yang melibatkan banyak orang.
Masalah sampah ini harus menjadi perhatian bersama agar tidak mengurangi nilai positif dari perayaan budaya seperti Hari Batik. Diperlukan evaluasi dan langkah nyata dari pemerintah daerah, penyelenggara, serta masyarakat agar pengelolaan limbah lebih optimal di masa mendatang. Kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dari seluruh pihak dan pengurangan sampah menjadi kunci agar event budaya dapat berjalan berkelanjutan tanpa meninggalkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar.
Sumber: Peringati Hari Batik Nasional 2025, Pemkot Magelang Gelar Festival dan Harmoni Pesona Batik www.halosemarang.id
Magelang Batik Festival, Dari Pameran Hingga Flashmob yang Akan Pecahkan Rekor MURI www.magelangkota.go.id
Youtube Magelang Batik Festival 2025, Gaungkan Pesona Kota Magelang ke Penjuru Nusantara Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNIMMA Eksplorasi Komunikasi Publik Lewat Magang di Badan Otorita

