MusicPop Culture

“Terakhir Kali” oleh Wijaya 80 Jadi Lagu Viral Penghujung Tahun 2024

Foto Band Wijaya 80 pemilik lagu Terakhir kali oleh POPMAMA.com

Band Wijaya 80 berisikan oleh tiga Musisi Inonesia, yaitu Ardhito Pramono, Erikson Jayanto, dan Hezky Joe yang membawa pengalam dan keahliannya yang unik juga berbeda dalam grup music ini. Bergaya music retro tajun 80-an yang kini tengah viral pada media sosial TikTok. Mau tau lebih dalam dengan band ini? Yuk, kita simak bersama!

Vokalis utama dalam band ini adalah Ardhito Pramono. Setelah lama meninggalkan dunia hiburan, dirinya memulai karir musiknya sejak 2014. Ardhito dengan konsisten berkarya dan berdedikasi sebagai musisi seperti yang kita lihat dalam berbagai lagu yang ia bawakan. Karyanya yang dinilai otentik dan penuh emosi mampu menginspirasi para pendengarnya, dan membawanya pada perjalanan kreatifnya.

Erikson Jayanto mendukung keahliannya dalam sisi produksi film dan music. Erikson begitu dikenal dengan kontribusinya pada proyek film dan music, yang menambah dimensi yang beragam dan spektakuler pada karya Wijaya 80. Lulus dari Institu Kesenian Jakarta memperluas pengalamannya dalam industry ini yang kemudian ia mampu memberikan sentuhan yang khas melalui elemen retro dan inovasi yang modern.

Memulai debutnya pada skena jazz 2015 membuat Hezky Joe dikenal setelah memenangkan kompetisi jazz guitar nasional, dan menjadi bagian dari Wijaya 80 band. Kelihaiannya dan pengalaman melalui kolaborasi dengan musisi senior memberi warna yang nampak segar dan dinamis di Wijaya 80.

Baru-baru ini Wijaya 80 merilis lagu terbarunya dengan tajuk Terakhir Kali. Mengusung nuansa music 80-an yang mengutip kisah seseorang yang mencintai mantan kekasihnya dan berharap bisa memeluk sang pujaan hati untuk terakhir kali. Sentuhan emosi melalui music bernuansa retro berhasil membuatnya viral dengan menggunakan lagu ini menjadi latar untuk konten perpisahan.

Wijaya 80 mampu menyampaikan bagimana perasaan yang tertahan lama untuk dipendam akhirnya berhasil terungkap, meski sudah terlambat. Melodi yang menyentuh hati dan lirik yang puitis menjadi perpaduan yang mampu meluapkan emosional para pendengarnya. Penggambaran perjalanan emosional seseorang yang terjebak dalam cinta sepihak mungkin juga dirasakan oleh para pendengar.

Related posts
FenomenaLifestylePop Culture

Olahraga Hits Bergantian: FOMO, Sosial Media, dan Semangat Baru Berolahraga

Kita simak bersama, dalam kurun waktu terakhir ini tren olahraga di Indonesia mengalami perubahan…
Read more
FeatureLifestyleMusicPop Culture

Dari Magelang ke Dunia, Woro Widowati dan Revolusi Musik Dangdut Berbahasa Jawa

Musik dangdut berlirik Jawa yang diangkat oleh Woro Widowati mendapatkan perhatian luas dengan…
Read more
FilmPop Culture

Kisah di Balik Lensa: Kenapa Magelang Jadi Panggung Sineas Indonesia?

Magelang sudah semakin dikenal sebagai salah satu lokasi strategis dalam industri film Indonesia.
Read more
Newsletter
Become a Trendsetter

Daftarkan diri anda untuk menjadi member dan dapatkan pemberitahuan saat ada informasi terbaru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *